PERTEMUAN 11, PSKOLOGI UMUM II, GENDER AND SEXUALITY
SEXUALITY AND GENDER
1.GENDER
Perbedaan
fisik antara pria dan wanita
A.
Primer
Karakteristik seks primer
adalah karakteristik yang mengarah ke organ reproduksi serta fisik. Bentuk
fisiknya dimulai sejak lahir dan masih terjadi perkembangan sampai datangnya
masa pubertas.
B. Sekunder
#pada pria
1.
STADIUM 1 USIA 10-11 TAHUN
Semua ukuran penis, skrotum dan testisnya tidak berubah, sama dengan
ukuran anak-anak.
2.
STADIUM 2 USIA 12-13 TAHUN
Sluotum pembesaran serta
penggelapan pada permukaan kalt skrotum, dan ukuran testis pun menjadi lebih
besar.
3.
STADIUM 3 USIA 13-14 TAHUN
Penis mengalami pertambahan
panjang dan seiring pertambahan tersebut, kepala penis pun mulai membesar dan
warnanya lebih gelap. Testis pun bertambah ukurannya, lebih besar. Serta
tumbuhnya rambut pubis, ataupun timbulnya kumis.
4.
STADIUM 4 USIA 14-15 TAHUN
Ejakulasi pertama, yaitu mimpi
basah. Pertumbuhan testis masih berlanjut. Penebalan pada penis serta semakin panjangnya ukuran
penis. Rambut-rambut
pubis sudah memasuki tahap dewasa, dan demikian pula dengan rambut di daerah selangkangan
bawah serta wajah. Dan, mulai adanya kontraksi pada otot tenggorokan
karena tumbuhnya kelenjar
tiroid atau biasa kita sebut jakun dan pelebaran pita suara, sehingga suara pun semakin rendah.
5.
STADIUM 5 USIA 16 TAHUN
Tingol, ukuran
penis dan testis pada umumnya telah menyentuh tahap dewasa. Rambut pubis terdistribusi tumbuh
membentuk segitiga terbalik, serta rambut pada selangkangan bawah dan badan
lebih lebat dari sebelumnya, namun
mulai berhentinya pertumbuhan pada rambut di bagian wajah.
# Pada wanita
Pertumbuhan pesat umunya pada usia 10 - 11 tahun. perkembangan payudara
merupakan tanda awal dari pubertas, di mana daerah puting susu dan sekitarnya mulai membesar,
kemudian rambut pubis muncul. pada sepertiga anak remaja, pertumbuhan
rambut pubis terjadi sebelum tumbuhnya payudara rambut ketiak dan badan mulai
tumbuh pada usia 12 - 13
tahun, tumbuhnya rambut badan bervariasi luas. Pengeluaran secretum
vagina terjadi pada usia 10- 13 tahun. Keringat ketiak mulai diproduksi pada
usia 12 - 13 tahun, karena berkembangnya kelenjar apokrin yang juga menyebabkan
keringat ketiak mempunyai bau yang khas. Menstruasi terjadi pada usia 11 - 14 tahun.
Pematangan seksual penuh remaja perempuan terjadi pada usia 16 tahun, sedang
pada laki-laki pematangan seksual penuh terjadi pada usia L7 - 18 tahun.” (
Jafar, Nurhaedar. 2005.)
GENDER ROLE
AND TYPING
Menurut Tobach (2001) dan
Unger (1979), peran gender
adalah setiap perilaku yang termasuk bagaimana kepribadian yang mengacu ke pada
hasil budaya terhadap peran-peran maskulinitas atau feminimitas. Gender Typing adalah proses sosialiasi seseorang
mempelajari tentang bagaimana memerankan gender mereka sesuai dengan keadaan
yang ada.
Hal-hal yang mempengaruhi gender
role and typing yaitu :
1. pengaruh biologi
2. pengaruh budaya
3. pengaruh lingkungan
Perbedaan gender terdapat
melalui :
1. Jenis kelamin
2. Kognitif
3. Sosial kepribadian
Teori
perkembangan gender-role
1. Social Learning Theory
Teori pembelajaran sosial
membahas mengenai pembelajaran melalui observasi dan peniruan model dalam
proses pengembangan peran gender. Anak-anak
mengamati orang tua mereka yang berperilaku dengan cara tertentu dan meniru
perilaku itu. Ketika anak
meniru perilaku gender yang sesuai, mereka diperkuat dengan perhatian yang
positif. Orang tua bukanlah satu-satunya model peran gender yang
tersedia bagi anak-anak. Selain kakak laki-laki dan perempuan, teman
keluarga, guru, dan teman sebaya, anak-anak dihadapkan pada perilaku
laki-laki dan perempuan di televisi dan media lain. Nyatanya, televisi, film,
dan buku anak-anak sering kali diisi dengan peran laki-laki dan perempuan yang
sangat tradisional.
2. Gender Schema Theory
Teori ini menggabungkan teori pembelajaran sosial dengan perkembangan
kognitif. Dalam teori ini
berdasarkan konsep Piagetian, anak-anak mengembangkan skema, atau pola mental,
untuk menjadi laki-laki atau perempuan dengan cara yang sama mereka
mengembangkan skema untuk konsep lain. Saat otak mereka matang, mereka
menjadi mampu membedakan di antara berbagai konsep. Misalnya,
"anjing" pada awalnya mungkin apa saja dengan empat kaki dan
memiliki ekor, tetapi saat seorang anak bertemu dengan anjing dan jenis hewan
lain dan diberi instruksi, "anjing" menjadi lebih spesifik dan skema
untuk "anjing" menjadi baik ditentukan. Dengan cara yang sama, anak-anak
mengembangkan konsep untuk "laki-laki" dan "perempuan".
Setelah skema tersebut diterapkan, anak-anak dapat mengidentifikasi diri mereka
sebagai "laki-laki" atau "perempuan" dan akan melihat
anggota lain dari skema tersebut. Mereka memperhatikan perilaku “anak
laki-laki” atau “perempuan” lain dan meniru perilaku itu. Mereka bermain
dengan orang tua mereka dan memahami perbedaan perilaku ayah dan ibu mereka.
2. HUMAN
SEXUAL BEHAVIOR (PERILAKU SEXUAL MANUSIA)
Respon Sexual
1. Fase 1 (kegembiraan)
Pada pria ditandai dengan
penis menjadi sekreksi, testis menarik, dan skrotum mengencang. Pada wanita
ditandai dengan iditoris membengkak. bibir vagina terbuka, vagina menjadi
lembab.
2. Fase 2 (dataran tinggi)
Pada wanita bagian luar vagina
membengkak dengan peningkatan jumlah darah di daerah itu, sementara klitoris
memendek ke arah kap klitoris, bibir luar vagina menjadi lebih merah. Pada pria
penis menjadi lebih ereksi dan dapat mengeluarkan beberapa cairan.
3. Fase 3 (Orgasme)
Pada wanita, ini melibatkan otot-otot dinding vagina dan dapat terjadi
beberapa kali. Pada pria, kontraksi otot di dalam dan sekitar penis memicu
pelepasan semen (cairan yang mengandung sperna).
4. Fase 4 (Resolusi)
Pada wanita, klitoris menarik
kembali, warna bibir vagina menjadi normal, serta bibir vagina tertutup
kembali. Pada pria ereksi menghilang, testis turun, dan kantung skrotum menipis
lagi.
Sexual Orientation
1. Heteroseksual
yaitu di mana orang tertarik
secara seksual kepada lawan jenis secara fisik, seperti
pria tertarik pada wanita atau sebaliknya.
2. Homoseksual
ketertarikan seksual kepada
anggota jenis kelaminnya sendiri.
Masalahnya menyangkut diskriminasi, prasangka, dan penganiayaan yang
dihadapi orang homoseksual di sebagian besar budaya, sehingga
seorang homoseksual akan berbohong tentang orientasi seksualnya untuk
menghindari perlakuan negatif.
3. Biseksual
Seorang biseksual bisa jadi
laki-laki atau perempuan dan tertarik pada kedua jenis kelamin. Seorang biseksual tidak membuat seseorang menjadi biseks, namun
seorang homoseksual menjadikan seseorang homoseksual. Seorang biseksual tidak
selalu memiliki hubungan dengan pria dan wanita dalam waktu yang sama.
Development of Sexual
Orientation
Meskipun heteroseksualitas dapat diterima secara sosial lintas budaya,
ada berbagai budaya di mana homoseksualitas dan biseksualitas tidak
dianggap dan tidak diterima, sehingga menghadapi prasangka, diskriminasi,
pelecehan, dan banyak lagi yang lebih buruk.
Sexually
Transmitted Infections/ STI
Salah satu infeksi seksual
menular yang hampir semua orang tahu yaitu AIDS, atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome. AIDS disebabkan
oleh infeksi virus, khususnya Human Immunodeficiency Virus atau HIV.
HIV dapat merusak sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadapnya
Infeksi oportunistik (infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang
sementara tidak berbahaya dalam sistem kekebalan tubuh yang sehat, tetapi akan
bertahan ketika sistem kekebalan tubuh melemah). Salah satu konsekuensi dari
kontak seksual tanpa alat kontrasepsi adalah risiko tertular secara infeksi
seksual (STI), karena infeksi yang menyebar terutama melalui kontak seksual.
Beberapa infeksi mempengaruhi organ itu sendiri hingga ada yang mengancam jiwa.
PENULARAN HIV
1. Memiliki kontak seksual melalui vagina, oral, atau anal.
2. suntik, atau larutan obat yang terkontaminasi. Kehamilan, persalinan,
dan menyusul.
3. Berbagi jarum, jarum Paparan di tempat kerja (cedera akibat jarum suntik
yang tidak disengaja atau terkenal kontaminasi darah atau cairan tubuh
lainnya).
4. Transfusi darah atau transplantasi organ.
Contoh aplikatifnya yaitu :
1. Lucinta
luna adalah seorang lelaki tetapi lingkungan kecilnya didominasi oleh wanita maka
ketika dewasa ia akan bersikap selayaknya wanita dan melakukan transgender
2. Peran
gender : adanya pandangan bahwa seorang laki-laki lebih kuat dari pada
wanita
3.
Hal-hal yang mempengaruhi gender role and typing yaitu : pengaruh
lingkungan contoh aplikatifnya : dari kecil ibu akan mengajarkan kepada anak
perempuannya untuk berbicara dengan lemah lembut.
Komentar
Posting Komentar