PERTEMUAN 6 PSIKOLOGI UMUM II, KOGNISI (COGNITION)

 

KOGNISI



    hi pembaca blog setia aku, kembali lagi nih di blog yang inha allah keren. nahh jadi materi minggu ini adalah tentang kognisi, sebelumnya kita sudah sering kali menyingung dan mendengar kata kognisi ini, tapi jarang dari kita yang mengetahui apa itu kognisi.

nah jadi aku membuat blog ini untuk teman teman dapat memahami materi kognisi. semoga bermanfaat ya.....

\
                                                 cr: google.co.id

How people thinking 

Menurut Ciccarelli & White (2017) berpikir atau kognisi (berasal dari kata latin yang berarti mengetahui) jadi dapat diartikan berpikir adalah suatu kegiatan intelektual yang terjadi ketika otak memproses informasi yang terdiri dari pemahaman, pengaturan, serta bagaimana cara individu ketika  mengkomunikasikan informasi tersebut kepada orang lain. 

Ada dua jenis pemikiran yang disebut sebagai sistem 1 dan sistem 2, yang mana banyak mencirikan cara berpikir dan memperoleh informasi (Kahneman, 2011).

1.                  1.  Sistem 1 

Pengambilan keputusan secara  cepat dan penggunaan jalan pintas kognitif, dipandu oleh kemampuan bawaan dan pengalaman pribadi yang kita alami. 

Contoh aplikatifnya ketika kita di berikan sebuah pilihan, mau belok kanan atau kiri untuk jalan pulang? kita dituntut untuk cepat mengambil keputusan karena jika tidak cepat maka kita akan menyebabkan macet

2.                   2. sistem 2 

Lambat, analitis, dan berbasis aturan, lebih bergantung pada pengalaman pendidikan formal yang kita lalui.

Contohnya saja ketika kita mengerjakan ujian maka kita akan mengerjakannya dengan hati-hati dan juga menguras tenaga dan pikiran. 

Menurut Ciccareli dan White (2011), dalam berpikir manusia dipengaruhi  oleh beberapa faktor yaitu :

1.                  1. Gambar Mental

Adalah  penggambaran suatu objek atau Peristiwa di dalam pikiran manusia dengan bentuk yang serupa. 

Contohnya aplikatif yaitu ketika kita disuruh untuk menghitung jumlah kaca jendela yang ada di kampus maka kita akan mengangkat kepala lalu membayangkan dan menghitung dalam pikiran kita berapa banyak kaca jendela yang ada disekolah. 

2.                  2.  Konsep 

Konsep adalah pikiran yang mewakili kelas objek, peristiwa, dan aktivitas yang bertujuan untuk mempermudah seseorang mengidentifikasi suatu objek tanpa perlu memikirkan bentuk spesifik dari objek tersebut (Ciccareli & White, 2011).

Contoh aplikatifnya yaitu ketika kita sedang menonton drama korea, dan ternyata sad ending, maka ketika kita menonton drama yang lain dengan alur cerita yang sama maka kita akan memiliki sebuah konsep tentang ending dari drama itu yaitu sad ending

3.                   3. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan 

Insight atau “aha!” moments  Merupakan solusi dari suatu masalah yang muncul secara tiba-tiba dalam  pikiran (Ciccarelli & White, 2011). Selain itu metode yang bisa dipakai  untuk pemecahan masalah adalah uji coba-coba atau biasa dikenal dengan trial and error. 

Contoh aplikatifnya, ketika kita berusaha memahami materi psium2 dan setelah dibaca lagi akhirnya kita paham. Biasanya kita pasti ngomong “oooo giniii’” atau “haaaaa” nah itulah pemecahan masalah atau solusi dari masalah kita.

4.                   4. Masalah dengan Pemecahan Masalah

Kecenderungan manusia untuk terfokus pada cara berpikir tertentu untuk mencari solusi tertentu dari suatu masalah yang dialami merupakan salah satu hambatan bagi manusia untuk dapat berpikir secara logis (Ciccareli & White, 2011).

Contoh aplikatifnya yaitu ketika kita  sedang memiliki banyak tugas solusi secara gampang dan praktisnya ya tinggal kerjakan tapi kita malah mencari solusi dengan cara menumpuknya sehingga kita dikejar deadline.

5.                  5.  Kreativitas

Adalah menemukan ide baru untuk mendapatkan solusi dari masalah yang sedang terjadi. 

Contoh aplikatifnya yaitu ketika kita sedang lapar tetapi tidak ada nasi untuk kita makan jadi kita dapat ide baru yaitu untuk mengurangi lapar kita bisa dengan makan roti terlebih dahulu. Contoh lainnya yaitu ketika kita mau pulang ke rumah tapi angkot tidak ada untuk pulang nah kita dapat ide baru atau solusi nih untuk nebeng bareng teman aja. 

Intellegence

intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dengan menggunakan alat berpikir sesuai dengan tinjauannya. Atau kemampuan akal yang dimiliki masing-masing individu.

Teori intelegensi yaitu : 

1. Teori Spearman

Teori Spearman merupakan teori dari Charles Spearman (1904) . Teori ini biasanya disebut dengan teori two factor theory. Charles berpendapat bahwa kecerdasan dapat ditinjau dari dua kemampuan yang berbeda, yaitu: 

a)     Label factor g → kemampuan untuk bernalar dan memecahkan masalah, atau disebut kecerdasan umum. 

b)     Label factor s → kemampuan unggul dalam bidang tertentu seperti music, seni dan bisnis, atau disebut kecerdasan spesifik.

2.Teori Multiple intelegensia

Teori multiple intelegensia merupakan teori dari Gardner pada tahun 1993. Gardner berpendapat bahwa kecerdasan memiliki aspek yang berbeda– beda dengan beberapa kemampuan lainnya. Menurut teori Gardner ada sembilan jenis kecerdasan yaitu : 

1.Verbal intelligence

2.Logical mathematical intelligence

3.Musical intelligence

4.Visual spatial intelligence

5.Movement intelligence

6.Interpersonal intelligence

7.Intrapersonal intelligence

8.Existential intelligence

9.Natural intelligence 

3.Teori Sternberg

Teori Sternberg dipelopori oleh Robert Sternberg pada tahun 1988. Teori ini dikenal dengan “Triarchic Theory of Intelligence”  yang mengarahkan kepada kemampuan untuk menyerap informasi yang diolah berdasarka triarki yaitu analitik, pratikal, dan kreatif. 

Measuring intelligence

1.               1.  Stanford- Binet intelligence scale 

Skala Stanford-Binet telah mengalami beberapa kali revisi pada tahun 1960 sampai versi terbaru tahun 1986. Skala Stanford-Binet membagi kelompok tes mental anak menurut usia, dari anak umur 2 tahun  hingga dewasa. Ada empat tipe Skala Stanford-Binet yaitu : Penalaran verbal, penalaran kuantitatif, penalaran visual abstrak, penalaran jangka pendek. 

2.               2.  The Wechsler Intelligence Scale for Children – Revised (WISC – R) 

Tes WISC-sudah ada sejak  tahun 1974. Tes ini digunakan untuk mengukur intelegensi anak-anak yang berumur 6-16 tahun. Tes WISC-R dikelompokkan  dalam dua kelompok tes, yaitu skala verbal dan performansi. 

3.              3.  Tes Konstruksi

Tes konstruksi melihat kredibilitas tes yang baik atau tidak baik. Ciccarelli dan White (2015) menjelaskan tes dilihat dari  reliability dan validasinya. Reliability adalah sebuah tes yang dilihat dari konsitensi hasil yang ditujukan pada individu atau kelompok yang  diujikan. Selain itu, perlu validasi tes, yang mana keakuratan pada skor terhadap kemampuan dari individu sesuai atau tidaknya. 

4.               4.   Intelligence Quotient

Intelligence Quotient atau IQ merupakan skor yang didapatkan ketika kita selesai melakukan tes intelegensi.

Language

menurut Ciccarelli dan White (2012) mengartikan bahasa adalah suatu sistem yang menggabungkan berbagai simbol atau kata sehingga menjadi satu kesatuan makna yang bervariasi maknanya.

Struktur bahasa adalah sebagai berikut : 

1.                1.  Grammar

Adalah aturan yang mengatur struktur dan penggunaan bahasa.

2.               2. Sintaksis

Adalah aturan yang menggabungkan kata dan frasa menjadi suatu susunan bahasa atau kalimat

3.                3.  Morfem

Morfem adalah unit makna terkecil dalam suatu bahasa. Morfem merupakan serangkaian bunyi-bunyian terkecil yang memberi makna terhadap apa yang  diucapkan dan didengar. 

Contoh aplikatifnya yaitu Contohnya penggunaan kata dalam bahasa Inggris kata “drive” akan memiliki dua morfem apabila ditambahkan akhiran “er”. Maka kata tersebut menjadi “driver” yang berarti “orang yang menyupiri”.

4.            4. Pragmatika 

Pragmatika merupakan penggunaan bahasa yang tepat, berkaitan dengan hubungan aspek praktis bahasa dengan orang lain.

contoh aplikatifnya adalah kata kata atau susunan kata yang keluar dari mulut kita.

Hubungan Bahasa dan Pikiran

Hubungan bahasa dengan pikiran diproyeksikan dalam dua hipotesis yaitu Hipotesis relativitas linguistik yang  mengasumsikan bahwa proses dan konsep pemikiran dikendalikan oleh bahasa dan cognitive universalism yaitu teori bahwa konsep itu universal dan mempengaruhi perkembangan bahasa.

 

sekian dari faruq, semoga bermanfaat stay healty💗💗


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN 14, PSIKOLOGI UMUM II, PSYCHOLOGYCAL TERAPHY