Pertemuan 15, Psikologi Umum 1, Gestalt and Cognitive Psychology
Assalamualaikum Wr.Wb.
Haloo teman2 pembaca setia blog aku, kali ini aku
akan membahas tentang Aliran Psikologi Gestalt dan kognitif yang aku pelajari senin
12 desember kemaren pada pertemuan psikologi umum dengan dosen ibu Diny
Amenika M.Psi., Psikolog. Nah, teman-temen pada penasaran kan gimana dan
bagaimana sih psikologi gestalt dan kognitif itu?? yuk disimak penjelasannya.....
ALIRAN PSIKOLOGI GESTALT DAN
KOGNITIF
Gestalt Psychology
Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran
psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau
totalitas. Dimana seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari
lingkungannya sebagai suatu kesatuan yang utuh. Pandangan utama dalam aliran
ini aialah apa yang di persepsi merupakan suatu kesatuan.
- Aliran ini muncul di jerman > Sebagai kritik terhadap
strukturalismenya wundt yang secara langsung menantang teori si wundt.
- Pandangan gestalt menolak jiwa dibagi dalam elemen2 yang lebih
kecil. maknanya akan hilang dan berubah bentuk.
- Aliran ini dipelopori oleh Max Wertheimer.
- Aliran gestalt lebih konsisten dengan tema aktivitas mental
daripada sistem analitik dari wundt.
- Aliran gestalt ini didasari oleh pemikiran emanuell kant tentang
teori nativistik, dimana bahwasanya segala sesuatu atau kepribadian
seseorang atau bagaimana penciri dari masing2 individu itu lebih
ditentukan oleh faktor genetik.
- Gestalt >> Kesatuan.
- Prilaku manusia itu tergantung dari bagaimana ia mempersepsikan
sesuatu. Manusia cenderung ketika melihat sesuatu, pasti melihat secara
keseluruhan atau kesatuan. Suatu yang kita lihat secara keseluruhan akan
lebih bermanfaat.
- Persepsi itu adalah bagaimana kita memberikan makna terhadap suatu
stimulus atau suatu sensasi.
Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and
Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan
apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
Immanuel Kant
Di mana dia menjelaskan bahwa perilaku kita itu
dipengaruhi oleh pengalaman-pengalam concius (sadar). Pengalaman kita secara
sadar itu dipengaruhi oleh stimulus sensoris. Semua stimulus itu akan bermakna
ketika dia menangkap suatu informasi.
- Kant mengatakan bahwa pengalaman sadar merupakan suatu interaksi.
- Persepsi VS Sensasi.
- Pengalaman sensorik memfilter pikiran atau otak kita, sehingga
membuatnya menjadi lebih terstruktur dan terorganisir secara bermakna.
- Kumpulan "sensasi" dapat mendeteksi rangsangan
sensorik.
1. Max Wertheimer
Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga
serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada
tanggal 15 April 1880.
Konsep penting teori psikologi
Gestalt yaitu phi phenomenon. Phi phenomenon yaitu
bergeraknya objek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah
dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia
melakukan interpretasi. Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi dari
sensasi objektif yang kita terima. Proses ini terjadi di otak dan bukan
merupakan proses fisik, tetapi proses mental sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa ia menentang pendapat Wundt.
law of Pragnanz >> Dimana ketika kita bisa
melihat sesuatu, maka kita akan cenderung menyederhanakannya. Hukum pragnanz
bermakna seseorang yang selalu mencari makna dari apa yang dilihat. hukum ini
ditandai dengan kesadaran kita dalam menjalani hidup ini. hal ini bisa dilihat
dengan attensi (perhatian) kita terhadap sesuatu.
Contoh : banyak kursi di kelas tetapi dibagi
menjadi tiga baris. maka kita tidak lagi melihat banyaknya kursi itu tetapi
kita akan langsung melihat kelompok tiga baris itu
Teori lain
terkait psikologi gestalt
A. Perception
a) Perceptual Consistency
Ketika kita melihat sesuatu,
kita akan langsung bisa mempersepsikannya, misalnya kita melihat benda
berbentuk segiempat kita udh tau nih kalo itu meja, maka otak kita secara
langsung akan mempersepikan bahwa itu adalah meja. Nah, jadi perceptual
consistency adalah kemampuan individual untuk konsisten melihat sesuatu. Ketika
kita sudah familiar dengan suatu objek, walaupun dia jauh lebih kecil, kita
akan tetap bisa mempersepsikannya.
b) The figure-Ground Relationship
Dalam mempersepsikan sesuatu,
kita juga bergantung pada sudut pandang kita. Bagaimana kita melihat ground itu
sendiri sangat berkaitan dengan cara kita mempersepsikan sesuatu. Persepsi itu
juga d.ipengaruhi oleh informasi yang kita terima sebelumnya.
c) Perceptual Organization (kohler)
1. Continuity >>
Kesinambungan/Continuity, dapat memberikan kesan bahwa objek tersebut mempunyai
perubahan yang teratur. Kita bisa melihat bahwa objek lingkaran tersebut
seperti bergerak semakin membesar / mengecil semua seperti ada ritme nya
tersendiri, dan terlihat berurutan
2. Proximity
>> Kedekatan/Proximity, dapat merubah persepsi pengelompokan
dari jarak per objek yang berbeda. Bisa dilihat pada gambar diatas bahwa satu
objek yang sama akan terlihat seperti ada nya pengelompokan. Itu semua hanya
karena didasari oleh kedekatan saja /proximity, tapi menimbulkan kesan seakan
objek tersebut berbeda.
3. Inclusivennes
4. Similarity
>> Kesamaan/similarity, dapat merubah persepsi pengelompokan
dari 2 buah objek yang bentuknya berbeda. Pada gambar tersebut terdapat dua
buah objek, yaitu segitiga dan lingkaran. Dari gambar diatas, walaupun tidak
teratur dan acak, kita bisa mengelompokan bentuk bentuk itu, yaitu segitiga dan
lingkaran.
5. Closure
>> Penutupan/Closure, dapat merubah persepsi objek garis,
menjadi menyerupai objek yang bentuknya berbeda, dari objek garis tersebut.
Pada gambar diatas hanyalah sebuah garis putus, tetapi, garis tersebut
menyerupai sebuah objek persegi panjang.
d) Subjective VS Objective Relativity
Otak kita bertindak
berdasarkan informasi sensorik dan mengaturnya ke dalam konfigurasi yang baik
atau kontra dan oleh karena itu apa yang kita lakukan pada saat tertentu adalah
produk otak. Kofka menggunakan fakta ini untuk membedakan antara lingkungan
geografis dan perilaku. Disini dijelaskan bahwa yang membuat persepsi itu
bermakna ialah bagaimana product of the brain.
B. learning
Teori gestalt memang banyak
membahas tentang persepsi, tetapi seiring berjalannya waktu ini juga membahas
tentang learning.
- Insight "Aha Moment" >> bahwa proses ini memegang
peranan penting dalam perilaku yaitu kemampuan mengenal keterkaitan
unsur-unsur dalam suatu objek atau peristiwa. Disini juga menjelaskan
tentang mental restucturing, dimana kita melihat objek yang kita lihat menjadi
satu kesatuan dan ini dapat menstruktur kembali adanya proses mental.
Insight memang terjadi pada saat kita tidak lagi melakukan sesuatu.
- Transpotition >> Dimana suatu problem
solving tentang masalah lama akan cenderung untuk dilakukan bila individu
akan dihadapkan oleh masalah baru yang sama. Setelah mempelajari suatu
prisip, organisme menerapkannya pada situasi yang serupa, ini disebut
transposisi. Ini dikemukakan oleh wolgang kohler, dan ia mencontohkannya
pada ayam.
C. Productive
Thinking
Wertheimer prihatin dengan
penerapan teori gestalt untuk pendidikan.
- Karena pembelajaran dan pemecahan masalah secara pribadi lebih
diatur oleh penguatan intrinsik daripada ekstrinsik.
- Pembelajaran yang diatur oleh gestalt berdasarkan pada pemahaman
tentang struktur masalah, mudah diingat dan digeneralisasikan ke situasi
lain yang relevan.
- Pembelajaran memang terjadi ketika asosiasi mental, menghafal,
mengebor, dan penguatan eksternal.
- Pemecahan masalah melibatkan total orang dan unik untuk orang itu
> emosi, kecerdasan, persepsi.
D. Memory (kofka)
Menurut kofka otak adalah
sistem fisik dan dengan demikian mendistribusikan aktivitasnya dalam
konfigurasi yang paling sederhana dan paling ringkas dalam situasi apapun.
Sekarang sudah menjadi topic dalam psikologi kognitif. Sebenarnya otak kita itu
punya sistem yang saling berhubungan dan berkaitan. Istilah ini sudah lama
muncul di kofka, tapi kofka tidak menjelaskan mekanismenya.
E. Field (Kurt
Lewin)
- Life Space >> Sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan bagaimana
individu berprilaku. Life space yaitu lapangan psikologis tempat
individu berada dan bergerak. Lapangan psikologis ini terdiri dari fakta
dan objek psikologis yang bermakna dan menentukan perilaku individu. Tugas
utama psikologi adalah meramalkan perilaku individu berdasarkan semua
fakta psikologis yang terdapat dalam lapangan psikologisnya pada waktu
tertentu.
- Principle of Contemporaneity >> Mengatakan bahwa hanya fakta
yang ada saat ini dalam ruang kehidupan yang dapat mempengaruhi pemikiran
dan perilaku seseorang. Lewin percaya bahwa pengalaman sejak bayi atau
pada masa kanak2 dapat mempengaruhi perilkau orang dewasa hanya jika
pengalaman tersebut tercermin dalam kesadaran seseorang saat ini.
- Conflict
·
Konflik mendekat-mendekat (Approach-Approach Conflict).
Konflik ini terjadi jika seseorang menghadapi dua objek yang sama-sama bernilai
positif.
·
Konflik menjauh-menjauh (Avoidance-Avoidance Conflict).
Konflik ini terjadi kalau seseorang berhadapan dengan dua objek yang sama-sama
memiliki nilai negatif tetapi ia tidak dapat menghindari kedua objek tersebut
sekaligus.
·
Konflik mendekat-menjauh (Approach-Avoidance Conflict).
Konflik ini terjadi jika ada satu objek yang memiliki nilai positif dan nilai
negative sekaligus. Contoh: misalnya saya diterima kuliah di luar negeri, akan
tetapi nilai negatifnya saya berpisah dari orang tua dalam waktu yang cukup
lama.
Gestalt
Contribution
- Wertheimer, kohler dan kofka >> merupakan para ahli teori
gestalt dalam pengendalian psikologi.
- Jerman memiliki banyak ahli teori persepsi utama Amerika seperti
J.J Gibson, Harry Helson, Hans Wallach dan Rudolph Arnheim yang
mencerminkan psikologi gestalt.
- Digunakan dalam social Psychology.
Critics >> Banyak istilah dan
konsep sentralnya tidak jelas dan oleh karena itu sulit dijabarkan secara
eksperimental.
Jadi, gestalt itu adalah, dimana suatu teori yang
mengatakan bahwa akan lebih baik kita melihat sesuatu secara keseluruhan dan
perilaku individu berkaitan dengan bagaimana dia mempersepsikan lingkungannya.
2.Kurt Koffka
(1886-1943)
Lahir pada tanggal 18 Maret di Berlin, Kurt Koffka menerima gelar
doktor dari Universitas of Berlin pada tahun 1908, di bawah pengawasan Carl
Stumpf. Koffka bertugas sebagai asisten di Würzburg dan di Frankfurt sebelum
menerima posisi di Universitas Giessen di Jerman tengah, dimana ia tetap sampai
1924.
Selama tinggal di
Universitas Frankfurt, Koffka memulai hubungannya yang panjang dengan
Wertheimer dan Köhler. Pada tahun 1924 dia datang ke Amerika Serikat, dan
setelah mengadakan kunjungan profesor di Cornell dan University of Wisconsin
dia menerima posisi di Smith College di Northampton, Massachusetts, tempat dia
tinggal sampai kematiannya Pada tahun 1922 Koffka menulis sebuah artikel, dalam
bahasa Inggris, di Psikologi Gestalt. Diterbitkan di Psikologi Buletin, artikel
itu berjudul "Persepsi: Pengantar GestaltTheorie." Artikel ini
diyakini bertanggung jawab atas sebagian besar psikolog A.S. keliru dan
menganggap bahwa Gestaltists hanya tertarik pada persepsi.
3.Wolfgang Kohler (1887-1967)
Di 1909, Köhler pergi ke Universitas Frankfurt, dimana setahun
kemudian dia akan ikut serta Wertheimer dan Koffka dalam penelitian itu
luncurkan gerakan Gestalt. Kolaborasi Köhler dengan Koffka dan Wertheimer untuk
sementara terganggu ketika, pada tahun 1913. Hasil kajiannya ditulis dalam buku
bertajuk The Mentality of Apes (1925).
Eksperimennya adalah seekor simpanse yang diletakkan di dalam
sangkar. Pisang digantung di atas sangkar.Menurut Kohler apabila organisme
dihadapkan pada suatu masalah atau problem, maka akan terjadi ketidakseimbangan
kogntitif dan ini akan berlangsung hingga masalah tersebut terpecahkan. Karena
itu, menurut Gestalt apabila terdapat ketidakseimbangan kognitif, hal ini akan
mendorong organisme menuju ke arah keseimbangan. Dalam eksperimennya, Kohler
sampai pada kesimpulan bahwa organisme–dalam hal ini simpanse– dalam memperoleh
pemecahan masalahnya diperoleh dengan pengertian atau dengan insight.
Cognitive Psychology
Ini lebih membahas sesuatu
atau apa yang terjadi pada proses otaknya. jadi, mental proses yang nanti
menjelaskan perilaku individu atau proses berfikir yang terjadi. Secara
umum, psikologi kognitif adalah ilmu yang mempelajari persepsi, proses
berpikir, ingatan, perhatian, bahasa, proses belajar, dan pengambilan
keputusan. Pengaruh awal dibawa oleh Frederic Charles Barlett dalam bukunya
Remembering (1932).
Sejarah Psikologi Kognitif
1.
Bermula saat Plato (428-348
SM) dan Aristoteles (384-322 SM) memperdebatkan cara untuk manusia memahami
pengetahuan dan dunia.
2.
Abad ke-19 dan 20, Wilhelm
Wundt (1832-1920) mengemukakan ide mempelajari pengalaman sensori.
3.
William James (1842-1910)
mengungkapkan ide atensi, kesadaran dan persepsi.
4.
Muncul aliran asosiasi dari
Edward Lee Thorndike (1874-1949)
5.
Edward Tolman (1886-1959)
melakukan eksperimen dengan tikus untuk membuktikan tingkah laku melibatkan
proses kognisi
Tokoh- tokoh
Psikologi Kognitif
1.Jean Piaget (1896-1980)
Jean Piaget adalah seorang
psikolog yang dikenal sebagai pencetus teori perkembangan kognitif. Ketika
gagasan Piaget diperkenalkan di Amerika pada tahun 1960-an, para psikolog
Amerika berpandangan bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia kognitif
melalui beberapa tahapan. Piaget berpandangan bahwa anak-anak secara aktif
membangun dunia kognitif mereka dengan menggunakan skema untuk menjelaskan
hal-hal yang mereka alami. Skema adalah sebuah konsep atau kerangka yang
telah ada pada pikiran seseorang dan menata informasi serta menyediakan
struktur dalam penafsirannya. Skema digambarkan sebagai beragam perilaku
dan kemampuan yang dilakukan seorang anak dalam hubungannya dengan objek.
2.Jerome Bruner (1915-2016)
Jerome Bruner adalah seorang
psikolog yang dikenal atas kontribusinya dalam psikologi kognitif dan teori
belajar kognitif dalam psikologi pendidikan. Bruner mencetuskan teori discovery
learning. Dasar ide teori discovery learning ini adalah pandangan
dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam
belajar di kelas. Teori discovery learning adalah proses pembelajaran di
mana siswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan coba-coba
untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan baru serta mampu mengorganisasikannya
sendiri. Teori discovery learning ini bertujuan untuk mengubah kondisi
belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.
3.David Ausubel (1918-2008)
David Ausubel adalah psikolog
yang dikenal atas kontribusinya dalam bidang psikologi pendidikan. Ausubel
mencetuskan teori belajar bermakna. Dalam teori belajar bermakna melibatkan
faktor-faktor intelektual-emosional anak. Belajar bermakna adalah suatu proses
di mana anak mampu menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan
atau kognitifnya dan fenomena baru tersebut sesuai dengan keterampilan anak.
Fenomena baru tersebut mesti dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki
anak sehingga konsep-konsep baru dapat diingat dengan baik.
Psikologi
Kognitif berkutat dengan :
-Cara
Memperoleh dan memproses informasi tentang dunia
-Cara
informasi itu disimpan dan diproses oleh otak
-Cara kita
menyelesaikan masalah
-Cara
berpikir dan menyusun bahasa Bagaimana proses-proses ini ditampilkan sebagai
perilaku
Bapak
Psikologi Kognitif :
Edward C.
Tolman (1886-1959)
Demikian lah
resume dari materi cognitive dan gestalt psychology semoga bermanfaat.. oh iya
ini adalah blog terakhir aku di semester 1 ini.. Sampai jumpa di semester 2
semuanya.. Semangat UAS nya semoga dapet nilai A yaa aminnn,, Semoga blog ini
bermanfaat yaa
#StayHealthy💖💖
Komentar
Posting Komentar