Pertemuan 14, Psikologi Umum 1, Humanistik

 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Haloo teman2 pembaca setia blog aku, kali ini aku akan membahas tentang salah satu aliran dalam psikologi yaitu humanistik yang aku pelajari senin lalu 12 desember 2022 pada pertemuan psikologi umum dengan dosen ibu Diny Amenike M.Psi., Psikolog Nah, temen2 pada penasaran kan gimana dan bagaimana sih aliran humanistik itu?? yuk disimak.....

 HUMANISTIK

Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis. Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Pada awal pertengahan abad ke 20, pendekatan psikoanalisis dan behaviorism di psikologi Behaviorism dan Psikoanalisis pada tahun tersebut terlihat sebagai sesuatu yang tidak lengkap atau menyimpang. Yang dibutuhkan adalah pandangan baru tentang psikologi, yang tidak menekankan pikiran atau tubuh, tetapi jiwa manusia.

  • Psikologi humanistik merupakan revolusi ketiga dalam psikologi.
  • Psikologi humanistik muncul sebagai kritik atas aliran behaviorisme dan psikoanalisa.
  • Pendekatan ini menekankan bahwa masing2 individu memiliki kemerdekaan yang besar untuk mengarahkan masa depannya sendiri.
  •  " Subjective reality" ~>  yang perlu ditekankan pada aliran in, dimana masing-masing orang mempunyai pandangan sendiri.
  • Disini dijelaskan bahwa perilaku muncul bukan karena stimulus, tapi juga karena manusia yang juga mempunyai kontrol atas perilakunya.

Tahun 1838-1917 >>  Fenomenologi

  • Franz Brentano <intentionality> mengatakan bahwa kita tidak bisa memahami manusia jika manusia itu sendiri tidak memahami pengalamannya.
  • Edmund Husserl : melaporkan seperti apa yang muncul dalam kesadaran, bukan apa yang yang seharusnya ada menurut beberapa keyakinan, teori dan model.

 Tahun 1939-1945 (selama perang dunia 2) >> Eksistensial

Ketika kita membahas humanistik tidak akan terlepas dari eksistensial yang menekankan makna dan penekanan manusia, pentingnya perasaan, freedom (kebebasan) dan tanggung jawab.

1. Martin Heidegger

  • Dasein , merupakan keberadaan menerangi dunia fisik, proses dinamis untuk meminta perubahan, kompleks dan unik serta menjelaskan bahwa manusia memilih eksistensi mereka sendiri dan memiliki kebebasan.
  • Autentic life VS Inautentic life
  • Guilt & Anxiety
  • Throwness : bahwasegala sesuatu yang memang tidak bisa kita pilih ketika kita lahir. dimana kita tidak bisa memilih kita berjenis kelamin apa, mempunyai orang tua seperti apa, dll

2. Ludwig Binswanger

Dia mengatakan bahwa yang penting dalam individu adalah bagaimana individu tersebut memandang dirinya sendiri, dimana bagaimana si individu menjugment dirinya sendiri, mau seperti apa dan bagaimana kita memandangnya.

  • Psychotherapy Daseinanalysis : ini berhubungan dengan kecemasan, ketakutan, nilai, pikiran, hubungan sosial. Setiap orang memiliki dunia pribadi > tidak dapat digeneralisasikan.
  •  Modes of Existance              

                         Untuk memahami seseorang ada 3 hal yang harus kita perhatikan : 

  1.  Umwelt (around world) yaitu bagaimana lingkungannya, karena dimana lingkungan seseorang akan sangat mempengaruhi orang tersebut.
  2. Mitwelt (with world) yaitu bagaimana hubungan sesama manusia, bagaimana sih dia berinteraksi dengan manusia lainnya.
  3. Eigenwel (own world) yaitu bagaimana subjektifnya tadi, bagaimana ia memandang dirinya. Untuk memahami seseorang sepenihnya, maka terlebih dahulu kita harus memahami cara2 keberadaan mereka.       

Masing-masing pengalaman itu akan memberikan makna tersendiri jika kita menginterpretasikan sendiri kepada orang lain. Jadi menurut ludwig suatu penderitaan atau pengalaman negatif akan berhenti menjadi penderitan saat ia menemukan makna yang sebenarnya.

3. Rollo May

Mengemukakan bahwa individu itu selain sebagai objek tetapi ia juga sebagai subjek. dia setuju kalau manusia itu punya free will ( kebebasan).  Dibalik kebebasan yang kita miliki ada responsibility atau tanggung jawab yang besar, dimana kita bebas menentukan kebebasan kita, tetapi kita juga bertanggung jawab atas diri sendiri, yang akhirnya kita lama2 kita akan merasan bersalah dan merasa cemas.

Disini juga dijelaskan, ketika seseorang diberikan kebebasan, disitu individu akan fokus menggali potensi yang ada pada dirinya, kecemasan inilah yang mendorong dia menjadi berkembang. fear of freedom >> seseorang akan takut berkembang (neurotic anxiety) akhirnya akan menimbulkan rasa apatis, putus asa dan kecemasan. Dia akan merasakan cemas, takut ini, takut itu dan akhirnya dia melepaskan kebebasannya. 

Possitive Psychology >> teori yang mengoptimalkan kemampuan seseorang. 

4.GeorgeKelly
meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang objektif dan kebenaran yang mutlak absolut. Fenomena itu hanya berarti manakala dihubungkan dengan cara individu mengkonstruksi fenomena tersebut.

Aliran ini memandang manusia sebagai berikut :

  • Manusia itu pada dasarnya berorientasi ke masa depan, yaitu mencapai masa depan yang lebih baik dari masa sekarang.
  • Manusia memiliki kemampuan untuk mempresentasikan atau mengkonsep lingkungan daripada hanya meresponnya.
  • Manusia itu bebas (free) tetapi juga terkungkung (determined). Sistem konstruk individu dilengkapi dengan kebebasan untuk mengambil keputusan (freedom of decision) dan keterbatasan bertindak (limitation of action), sebab dia tidak dapat membuat pilihan di luar alternatif-alternatif yang telah ditetapkannya.

 Developments of humanistics

5.  Abraham Maslow (1950an) > lebih ke optimalisasi diri

Maslow lahir 1 April 1908 di Brooklyn, New York dan meninggal pada tanggal 8 Juni 1970. Maslow adalah seorang tokoh Humanistik yang mengkritisi aliran behaviorisme dan psikoanalisis yang mengembangkan teori berdasarkan penelitian yang dilakukan pada binatang dan orang neurotik. Maslow menekankan akan pentingnya peran kebutuhan dalam pembentukan kepribadian. Maslow juga meyakini bahwa manusia memiliki potensi dalam dirinya untuk berkembang menjadi lebih kreatif. 

Maslow tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya. Dia mengatakan consius (sadar) bahwa manusia itu sadar terhadap apa yang dia lakukan. 

 Menurut Maslow, kebutuhan manusia itu ada 5 tingkatan :


  1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis yaitu terkait dengan kebutuhan tubuh secara biologis. Kebutuhan fisiologis termasuk makanan, air, oksigen, dan suhu tubuh normal. Kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan dasar yang menyokong kehidupan manusia. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar pertama yang akan dicari oleh manusia untuk mencapai kepuasan hidup. Apabila salah satu dari kebutuhan fisiologis ini tidak didapatkan, maka akan mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar selanjutnya.

  1. Kebutuhan Akan rasa Aman

Kebutuhan dasar yang kedua adalah keamanan. Ketika kebutuhan dasar pertama sudah terpenuhi, kebutuhan akan keamanan menjadi aktif. Kebutuhan keamanan ini lebih banyak pada anak- anak karena kesadaran mereka terhadap batasan diri masih kurang. Sehingga perlu adanya orang lain untuk memberikan keamanan bagi mereka. Pada orang dewasa, kebutuhan keamanan sedikit kecuali pada keadaan darurat, bencana, atau kegagalan organisasi dalam struktur sosial. Adanya situasi yang tidak menyenangkan membuat orang dewasa mencari tempat atau orang yang dapat memenuhi kebutuhan keamanannya. 

  1. Kebutuhan Cinta, Sayang, Kepemilikan

Ketika kebutuhan fisiologis dan keamanan sudah terpenuhi, tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan akan cinta, kasih sayang, dan kepemilikan. Maslow menyatakan bahwa orang mencari cara untuk mengatasi rasa kesepian atau kesendirian. Manusia membutuhkan rasa cinta, kasih sayang dan rasa memiliki. Tidak hanya dicintai, namun juga mencintai yaitu memberikan kebutuhan yang sama terhadap orang lain juga akan memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.

Ada dua jenis cinta menurut Maslow, yaitu:

  a. Deficiency atau D-Love: lebih menerima daripada memberi. Cinta yang berfokus pada diri sendiri, yang lebih mementingkan cara memperoleh daripada cara memberi.

  b. Being Love atau B-Love: lebih memberi daripada menerima. Merupakan penilaian seseorang yang apa adanya tanpa adanya keinginan untuk memanfaatkan orang tersebut. Cinta yang tidak berniat memiliki, cinta yang memberikan dukungan pada orang lain untuk berkembang, cinta yangvmemberikan dampak positif, penerimaan siri dan rasa dicintai.

  1. Kebutuhan Harga Diri ( Self Esteem)

Kebutuhan esteem bisa termasuk kebutuhan harga diri maupun penghargaan dari orang lain. Ketika kebutuhan pada tingkat ketiga terpenuhi makan akan muncul kebutuhan akan esteem. Manusia memiliki kebutuhan untuk dihormati oleh orang lain, dipercaya oleh orang lain, dan stabil diri. Ketika kebutuhan ini sudah dicapai maka tingkat percaya diri seseorang tersebut juga akan meningkat dan memiliki harga diri yang tinggi. Hal ini akan berpengaruh terhadap peran sosial dan aktivitasnya dalam interaksi sosial. Apabila kebutuhan esteem ini tidak bisa dicapai, maka orang menjadi depresi, tidak percaya diri, harga diri rendah, dan merasa tidak berharga atau berguna.

Bentuk Harga Diri di bagi menjadi dua jenis:

  a. Menghargai diri sendiri (self respect): merasakan bahwa dirinya berharga sehingga mampu mengatasi tugas dan tantangan hidup

  b. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from others): mendapat apresiasi dari orang lain

  1. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan selanjutnya yang perlu dipenuhi setelah keempat kebutuhan yang lain terpenuhi adalah kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan suatu bentuk nyata yang mencerminkan keinginan seseorang terhadap dirinya sendiri. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan seseorang untuk mencapai apa yang ingin dia lakukan. Misalnya seorang musisi harus bermusik, seorang seniman harus melukis, seorang penari harus berlatih gerak, dan lainnya.

  

 6.  Carl Rogers 

CarlsRogers adalah seorang ahli psikologi humanistik yang gagasan-gagasan nya berpengaruh terhadap pikiran dan praktek psikologi di semua bidang, baik klinis, pendidikan, dan lain-lain. Rogers juga merupakan seorang terapis. Khusus dalam bidang pendidikan, Rogers mengutarakan pendapat tentang prinsip-prinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri, dan belajar untuk perubahan.

KESIMPULAN

EXISTENCIAL vs HUMAANISTIC PSYCHOLOGY

 *Similarity (Kesamaan)

  • Sama2 mengatakan bahwa manusia itu punya free will (kebebasan) dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
  • Study human >> mempelajari fenomenologi manusia > pengalaman subjektif
  • Manusia harus dipelajari secara keseluruhan.
  • Manusia itu unik.
  • Hidup autentic lebih baik daripada hidup inauthentic.
  • Manusia tidak dapat dipelajari hanya dengan menggunakan metode ilmiah tradisional.

* Critics (Kritik)

  •  Adanya kritik berlebihan terhadap metode yang ada, seperti behaviorisme, psikoanalisa dan metode ilmiah.
  • Teori dan konsep tidak didefenisikan dengan jelas.

 * Contribution ( Kontribusi)

  • Meningkatkan kecenderungan untuk mempelajari pribadi seseorang secara seutuhnya, keunikan, tujuan dan motivasi.
  • Mengarah pada psikologi positif  >> berkembang : fokus dan berfungsi secar optimal dalam kehidupan pribadi dan sosial. Keadaan bebas dari penyakit mental dan juga menjalani kehidupan yg antusias, bermakna dan efektif.

 * Differences (Perbedaan)

  • Asumsi tentang sifat kemanusiaan yang humanis : Pada dasarnya baik, eksistensial kebebasan untuk memilih ( tidak ada sistem bimbingan yang dibangun).
  • Pandangan tentang keniscayaan kematian sangta penting ( eksistensial ), tetapi tidak banyak dalam humanistik.

 

Baiklah sekian resume dari aku semoga bermanfaat yaa

#StayHealhty💖💖


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN 14, PSIKOLOGI UMUM II, PSYCHOLOGYCAL TERAPHY