Pertemuan 11, Fungsionalisme Amerika Psikologi Umum 1
Haii, assalamualaikum para pembaca blog aku yang
setia,,, apakabarnya ini?? Sehat kann?? Nah psium makin kesini makin kesana saja
ya bun materinya.. makin berat maksudnya. Nah sekarang aku bakalan ngejelasin ini
apa sih fungsionalisme amerika itu, kenapa paham ini bisa tercipta atau bisa
tercetus apa sejarahyaa, lalu siapa tokohnya,, nahh pasti sudah ga sabar
yahhh?? Yaudah selamat membacaa semoga mendapat ilmunyaa yang bermanfaat aminn
Fungsionalisme Amerika
Fungsionalisme adalah orientasi
dalam psikologi yang menekankan pada proses mental dan menghargai manfaat
psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara
kebutuhan manusia dan lingkungannya. Maksudnya, fungsionalisme memandang bahwa
masyarakat adalah sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan
satu sama lain dan tak bisa dipahami secara terpisah. Fungsionalisme adalah
sebuah studi tentang operasi mental, mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam
menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme
menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian,
hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari
pikiran dan perilaku.
Sejarah
Fungsionalisme
orang terdahulu beranggapan bahwa fungsionalisme tidak ada eksistensinya.
Namun, pada kongres psikologi internasional yang ke-9 tahun 1929 di Yale
University, James Mckeen Cattel mengatakan bahwa sejarah fungsionalisme sudah ada
sebelum tahun 1880-an.
Berdasarkan
pendapat filsuf asal Armenia-Amerika yang menerima gelar BS di Northeastern
University dengan jurusan psikologi dan sosiologi, terdapat 4 tahap
perkembangan fungsionalisme yaitu :
1. Filosofi Moral dan Mental (1640-1776)
Pada masa ini psikologi termasuk ke dalam tema/topik
pembahasan adab/etika, ketuhanan, dan filosofi. Seiring berjalannya waktu,
psikologi terfokus pada masalah jiwa. Sebagaimana ilmu lainnya, untuk
mempelajari psikologi harus mempelajari sejarah terbentuknya dahulu. Psikologi
adalah kombinasi indoktrinasi agama. Psikologi adalah agama dan filsafat moral.
2. Filosofi Intelektual (1776-1886)
psikologi meninggalkan filsafat dan ilmu ketuhanan, sehingga ia didefinisikan
sebagai suatu ilmu tentang jiwa manusia, dan bahasan mengenai psikologi sebagai
cabang fisik, psikologi sebagai cabang ilmu, kesadaran, persepsi, perkembangan
intelektual, asosiasi ide, memori, dan alasan. Hal ini dikenal sebagai
karakteristik modern fungsionalisme amerika.
3. Renaisance Amerika (1886-1896)
Psikologi secara keseluruhan sudah terbebas dari agama dan filosofi
serta menjadi ilmu yang empiris. Pada 1890 William James mempublikasikan
prinsip-prinsip psikologi.
4.Fungsionalisme Amerika (1896-sekarang)
fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat
dominan pada masanya sehingga patut untuk dibahas. Pendekatan fungsionalisme
berlawanan dengan aliran strukturalisme.
Strukturalisme, berfokus pada pikiran yang berasal dari Inggris dan
Empiris dari Prancis, menurut strukturalisme, tujuan psikologi adalah memahami
struktur pikiran dan alat penelitian utamanya, yaitu intropeksi.
KARAKTERISTIK
FUNGSIONALISME
1.Fungsionalisme ingin mengerti tentang fungsi pikiran daripada
membuktikan suatu konten. Mereka percaya bahwa proses mental berguna untuk
organisme beradaptasi pada lingkungan.
2.Fungsionalisme menganggap psikologi sebagai ilmu praktik, tidak murni
teori, dan diaplikasikan untuk menemukan perbaikan kehidupan, pendidikan,
industri dan lainnya.
3.Fungsionalime ingin memperluas psikologi dengan memasukkan penelitian
tentang binatang, anak-anak, dan abnormal human. Juga memperluas metodologi
psikologi dengan menggunakan kotak puzzle, mazes, dan tes mental.
William
James (1842-1910)
James merupakan orang yang mempunyai pemikiran yang bebas. Bebas di sini
mempunyai artian yaitu bebas mengeluarkan dan mengembangkan ide atau kritik
yang orisinil. Salah satu ciri jalan pikirannya adalah berusaha sedekat mungkin
dengan kenyataan. Teori emosi pemikiran james yaitu:
1.Mememaparkan tentang hubungan antara perubahan fisiologis dengan
emosi.
2.Emosi itu identik dengan perubahan-perubahan peredaran darah.
3.Emosi adalah hasil dari persepsi seseorang tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuh terhadap rangsang dari luar.
4.Membantah pernyataan bahwa emosilah yang menyebabkan perubahan pada
tubuh.
James memandang kesadaran itu sebagai aliran peristiwa mental yang terus
berubah yang tujuannya adalah untuk memungkinkan orang tersebut menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
Hugo munsterberg
Ia adalah orang yang dipilih
oleh james sebagai pengganti james menjadi direktur Laboratorium psikologi
Harvard. Munsterberg mengembangkan cabang ilmu psikologi yaitu psikologi
klinis, forensik, dan industri.
Mary Whiton Calkins (1844-1924)
Hall juga berpengaruh dalam pengembangan Fungsionalisme. Hall merupakan
orang pertama yang mendapatkan gelar khusus dalam perkembangan Psikologi. Hall
adalah mahasiswa pertama dari wundt di Amerika Serikat ia mendirikan
laboratorium pertama psikologi kerja di Amerika Serikat pada tahun 1883.
Francis Cecil Sumner
(1895-1954)
Ia adalah orang pertama kali di Amerika Serikat yang mendapatkan gelar
PhD dalam psikologi 1920 an. Ia menyelenggarakan pusat pelatihan yang
berpengaruh penting bagi Psikolog Afrika.
Fungsionalisme Di
universitas Chicago
John Dewey (1859-1952)
- Dewey berpendapat bahwa segala pemikiran dan perbuatan harus selalu
mempunyai tujuan, oleh karena alasan itulah ia menentang teori elementarisme.
-Pada tahun 1886 ia menulis buku yang berjudul “Psychology” dan dalam
bukunya ini beliau mengenalkan cara orang Amerika belajar psikologi yaitu
melalui cara pragmatisme.
James Rowland Angell
James memiliki tiga pandangan terhadap fungsionalisme, yaitu:
1.Fungsionalisme adalah psikologi tentang “mental operation” (aktivitas
bekerjanya jiwa) sebagai lawan dari psikologi tentang elemen-elemen mental
2.Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan dasar-dasar
kesadaran. Ini juga disebut sebagai teori emergensi dari kesadaran.
3.Fungsionalisme adalah psiko-phisik, yaiitu psikologi tentang
keseluruhan organisme yang terdiri dari badan dan jiwa.
Harvey Carr (1873-1953)
Inti dari psikologi carr yaitu tentang apa yang dimaksud dengan tindakan
adaptif. Adaptif tersebut memiliki 3 komponennya yaitu stimulus untuk perilaku
situasi organisasi, dan respon. Selain itu menurut carr, perilaku diperlakukan
untuk kita beradaptasi dengan lingkungan sekitar, karena lingkungan menemukan
bagaimana suatu organisme meresponsnya.
Fungsionalisme Di universitas
Columbia
James MC Keen Cattel
(1866-1944)
Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualisme karena manusia
dianggap sebagai keseluruhan yang merupakan suatu kesatuan.
Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari tingkah laku,
karena yang penting adalah fungsi tingkah laku. Sehingga yang harus dipelajari
adalah hubungan (korelasi) antara satu tingkah laku dengan tingkah laku
lainnya.
Dapat dikatakan bahwa semua cabang-cabang psikologi modern merupakan
perkembangan dari fungsionalisme. Dalam percobaannya Cattel menemukan
“kapasitas individual” kemudian ia menciptakan alat-alat untuk mengukur kapasitas,
kemampuan individual yang sekarang kita kenal sebagai psikotes/mental test.
Edward Lee Thorndike
(1874-1949)
The Law of Effect yaitu hukum yang menyatakan intensitas hubungan antara
stimulus-respons akan meningkat jika mengalami keadaan yang menyenangkan,
sebaliknya akan melemah jika keadaan tak menyenangkan. jika terjadi suatu
keadaan akan terjadi asosiasi dengan keadaan yang sebelumnya yaitu hubungan
stimulus-respon atau respons-respons.
The Law of Exercise atau The Law of use and disuse adalah hukum bahwa
stimulus-respons dapat timbul atau didorong dengan latihan berulang-ulang. Jika
tak dilatih hubungan tersebut akan melemah dan kemudian menghilang.
Robert Sessions Woodworth
(1869-1962)
Ia tertarik pada Psikologi mengenai Motivasi sehingga ia mengatakan
psikologi dinamis. Ia mempercayai bahwa seorang psikolog harus mendapatkan
informasi yang akurat mengenai manusia tetapi dia tidak peduli asalnya. Ia juga
mempercai bahwa seorang psikolog harus mempunyai sikap sebagai penengah atau
sikap tengah. Ia menentang teori thorndike, karena menurut wood law of effect
itu terjadi karena ada tiga intensitas yang berhubungan yaitu stimulus-organisme-respons.
Jadi wood mempercayai trinitas tersebut dibandingkan dengan dualisme dari
thorndike,
Contoh : kita berada di
lapangan terbuka dan dibawah matahari yang terik lalu kita kepanasan. Menurut
thorndike law of effect nya adalah stimulus dan respons, ketika stimulus
terjadi yaitu sengatan matahari maka kita akan merespon dengan mencari tempat
yang teduh dan dingin untuk berteduh. Menurut wood teori seperti ini sama
halnya dengan robot, ketika sensornya mendapatkan stiimulus maka mesinnya akan
merespon stimulus tersebut dengan settingannya. Kalau menurut teori wood ada 3 hal
yang memengaruhi law of effecr yaitu stimulus-organisme-respon, maksudnya
disini adalah ketika kita mendapatkan stimulus maka kita (organisme) akan
memikirkan respon apa yang diperlukan untuk menjawab stimulus tersebut, Stimulus
yang datang yaitu terik matahari yang panas lalu organisme yang bekerja yaitu
otak kita memikirkan apa hal yang harus di hadapi atau respon apa yang harus
diberikandan respon yang dihasilkan yaitu menjauh mencari tempat yang teduh dan
badan berkeringat.
Baiklah sekian dari saya semoga bermanfaattt...
#StayHealthy💖💖
Komentar
Posting Komentar