Pertemuan 6 Psium1, Rasionalisme dan tokoh tokohnya
Assalamualaikum dan salam sejahtera untuk
kita semua.
Nah pada pertemuan ke6 ini kami diampu oleh ibu oca
karena ibu aza sedang berhalangan hadir, nah pada pertemuan ini kita membahas
rasionalisme dan siapa saja tokoh tokoh dari paham rasionalisme ini.
Pengertian
rasionalisme
Rasionalisme berdasarkan akar katanya yaitu sebuah
pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan
pembenaran. Rasionalisme memiliki pendirian bahwa suatu sumber pengetahuan
terletak pada akal (rasio). Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai
pengalaman , melainkan pengalaman adalah ia hanyalah sebagai perangsang dari
pikiran atau akal.
Secara etimologis, rasionalisme berasal dari kata
Bahasa Inggris yaitu, rationalism (Bagus, 2002). Sedangkan menurut Edwards
(1967), kata rasionalisme berasal dari Bahasa Latin, ratio, yang berarti akal.
Pada hakikatnya, rasionalisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa akal
adalah sumber pengetahuan dan pembenaran. Definisi ini bukan berarti
rasionalisme membantah nilai pengalaman, tetapi pengalaman itu hanyalah
stimulus bagi pikiran.
Tokoh-Tokoh
rasionalisme dan pemikirannya
1.Baruch Spinoza (1632-1677)
Salah satu prinsip penting dari filosofi Spinoza
adalah determinisme psikis, asumsinya dengan jelas mengarah pada sikap ilmiah
bahwa proses pikiran dan juga tunduk pada hukum alam, serta hukum ini dapat
diselidiki dan karenanya belajar. Spinoza menolak pertanyaan Descartes bahwa
Allah, masalah, dan pikiran adalah semua entitas terpisah. Sebaliknya, Spinoza
mengusulkan bahwa semua tiga adalah aspek dari bahan yang sama. Dengan kata
lain, untuk Spinoza, Tuhan, alam, dan pikiran tidak terpisah.
Beberapa konsep yang dikemukakan Spinoza:
Alam Tuhan
Pelestarian Diri sebagai Motif Induk
Hubungan Pikiran-Tubuh
Emosi dan Gairah
Penolakan Akan Bebas
2.Gottfried Willhem Leibniz (1646-1716)
Leibniz lahir pada 1 Juli 1646 dan meninggal pada 14
November 1716. Ia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal
dari Sachsen. Leibniz berpendapat bahwa pengembangan tidak dapat diatribusikan
pada sebuah substansi, karena pengembangan melibatkan pluralitas, dan hanya
bisa terjadi pada kumpulan substansi.Leibniz menyebut substansi dengan “monade”
sebagai prinsip alam dan rahmat yang didirikan atas akal.Ia memaknai monade ini
dengan “atom yang sebenarnta”. Atom disini merupakan “jiwa-jiwa”, sehingga
monade ia maksudkan dengan “pusat-pusat kesadaran”.Menurut Leibniz, monad pada
manusia berbeda dengan monad lainnya. monad lainnya mencerminkan hanya alam
semesta. sedangkan monad pada manusia juga mencerminkan Tuhan.Bukti adanya
Tuhan menurut Leibniz:manusia memiliki ide kesempurnaan, adanya alam semesta
dan kelengkapannya, ingin kebenaran yang abadi, dan kebenaran itu tidak bisa
dihasilkan manusia, tetapi hanya Tuhan, serta adanya keselaran antara monad”
yang dicocokkan oleh Tuhan.
3.Thomas Reid
Thomas Reid adalah seorang filsuf dari Glasgow pada
abad 18. Dia lahir pada 26 April 1710 – 7 October 1796. Reid mengangkap tema
perbandingan akal sehat untuk mencari jalan keluar masalah filsafat.Reid
mewakili Rasionalisme, dia membela keberadaan kekuatan nalar dengan mengatakan
bahwa, bahkan mereka yang mengklaim penalaran itu tidak menggunakan penalaran
untuk meragukan keberadannya.Reid berpikir bahwa nalar diperlukan agar kita
dapat mengendalikan emosi, nafsu makan, dan hawa nafsu, serta memahami dan menjalankan
tugas kepada Tuhan.
Bukti akal sehat adalah semacam bukti yang dapat kita
sandarkan dalam keprihatinan manusia, bahwa itu adalah semacam bukti yang tidak
seharusnya diakui alasannya. Bagi Reid, sensasi tidak hanya merefleksikan
realitas secara akurat, tetapi juga langsung melakukannya. Reid tidak percaya
bahwa kesadaran dibentuk oleh sensasi yang ditambahkan ke sensasi lain atau
memori orang lain.Reid menjelaskan bahwa dia percaya kemampuan nalar tidak bisa
menjadi prasyarat untuk persepsi dunia yang akurat.
4.Immanuel Kant (1724-1804)
Kant dilahirkan pada 22 April di Konigsberg, Prussia.
Ia tidak pernah berpergian lebih dari 40 mil dari tempat kelahirannya selama 80
tahun kehidupannya. Hidup Kant adalah kehidupan pikiran, pena adalah tongkat
kekuasaannya, meja adalah kerajaannya, dan kursi adalah tahtanya.
Tiga pemikiran pokok
Immanuel Kant:
1. Panca indera, akal
budi, rasio. Kant mengartikan rasio sebagai sesuatu yang ada “di
belakang” akal budi dan pengalaman inderawi. Dari sini dapat dipilah bahwa ada
tiga unsur, yaitu akal budi (Verstand), rasio (Vernunft) dan pengalaman
inderawi.
2. Dalam filsafatnya,
Kant mencoba untuk mensinergikan rasionalisme dan empirisme. Pengetahuan
a-priori adalah jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami,
seperti misalnya pengetahuan akan bahaya, sedangkan a-posteriori adalah jenis
pengetahuan yang sudah pernah dialami, misalnya dalam menyelesaikan rubix
cube.
3. Kant memberikan nuansa
yang baru pada filsafat, ia dapat dikatakan sebagai seorang revolusioner karena
dalam ranah pengetahuan, ia tidak memulai pengetahuan dari objek tetapi dari
yang lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat objek (subjek).
5. Johann Friedrich Herbert (1776-1841)
Herbart lahir di
Oldenburg, Jerman, 4 Mei 1776 dan meninggal di Gottingen , Jerman pada 14
Agustus 1841 pada umur 65 tahun. Ia adalah seorang tokoh pendidik asal Jerman
yang ternama dan berpengaruh pada akhir abad 18 hingga awal abad 19
Nama Herbart diabadikan
menjadi sebuah nama aliran psikologi yang disebut Herbartianisme ialah
apperceptive mass, sebuah istilah yang khusus diperuntukkan bagi pengetahuan
yang telah dimiliki individu.
Menurut Herbart, proses
belajar bergantung pada pengenalan individu terhadap ide-ide baru dengan
pengetahuan yang telah ia miliki. Inilah yang dikenal dengan istilah apresiasi
sebagai suatu tahapan dalam kegiatan belajar mengajar.
Teori Apersepsi, yang
dikemukakan oleh Herbart berbicara tentang teori tabula rasa mengenai pikiran.
Menurut Herbart belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan
baru dan gagasan–gagasan lama yang sudah membentuk pikiran (mind).
6. georg willhem Friedrich Hegel (1770-1831)
Hegel dilahirkan di Stuttgart pada 27 Agustus 1770. Ia
berasal dari sebuah keluarga kelas menengah yang mapan di Stuttgart. Pada masa
kecilnya, ia banyak membaca literatur, surat kabar, esai filsafat dan
tulisan-tulisan tentang berbagai topik lainnya.
-Hegel melihat alam
semesta sebagai satu kesatuan yang saling terkait, yang disebutnya Mutlak
-Hanya ada satu pernyataan
yang benar
-Kesan-kesan indra tidak
banyak gunanya kecuali seseorang dapat menentukan konsep-konsep umum yang
mereka contohkan
-Hegel percaya bahwa baik
sejarah manusia pada umumnya dan kecerdasan manusia pada khususnya berkembang
menuju Yang Mutlak melalui proses dialektika
-Dialektika merupakan
upaya untuk sampai pada kebenaran dengan argumentasi bolak-balik di antara
pandangan yang bertentangan
-pengaruh Hegel dalam
psikologi. tokoh lain melihat filsafatnya lalu berkembanglah berbagai
pengetahuan seperti gestalt, humanistik, dan psikologi eksistensial.
Terimakasih telah membaca blog saya semoga
bermanfaat
#StayHealty💖
Wassalamualaikum
Komentar
Posting Komentar